Wednesday, December 14, 2011

Lemon (part 1)

Di suatu hari yang panas, saat itu Nita sedang berjalan ke tempat lesnya. Dia saat itu masih memakai seragam sekolah. Dia berhenti sejenak karena lelah. Dan kebetulan dia melihat penjual minuman. Maka dia membeli segelas perasan lemon untuk diminumnya sepanjang perjalanan menuju tempat lesnya. Tak lama dia berjalan, bertemu temannya Rika. Temannya ini dia kenal ketika pertama kali les di tempat lesnya itu. Mereka pun terlibat pembicaraan. "Nita, kamu beli apaan tuh. Boleh minta kan?", tanya Rika kepada Nita. "Ini lemon. Kamu mau? Nih minum aja semua. Awas kecut ya.", jawab Nita seraya memberikan gelas minumannya kepada Rika. "Wah, makasih ya Nit. Emang lo ga mau minum lagi?", meyakinkan Nita sambil minum lemon tadi. "Iya sama - sama. Engga kok, rasanya lumayan kecut juga. Jadi buat lo aja ya" jawab Nita yakin. "Oh ya udah deh gw abisin. Tapi sebenernya ini enak kok", sanggah Rika. "Kan selera orang beda - beda Rik. Udah yuk lanjut ke tempat les. Udah hampir telat nih.", ucap Nita sambil menarik Rika dan berlari menuju tempat les.

Sesampainya mereka ke tempat les, mereka berpapasan dengan Putra. Dan Putra ini disukai oleh Nita dari dulu. Karena Putra teman dekat Nita semenjak SD sampai kelas 3 SMP kini. Maka muka Nita pun berubah merah ketika itu. "Lo kenapa Nit? Capek plus kepanasan ya? Sini istirahat aja dulu di bawah AC biar adem. Sesi les masih setengah jam lagi kok." ajak Putra yang mengira muka merah Nita karena terlalu capek dan kepanasan ketika berlari ke tempat les tadi. "Erm, ga usah deh put. Gw mau langsung masuk ke ruangan les aja. Disana kan ada AC juga. Gw duluan ya." tolak Nita sambil menahan rasa malu. "Oh oke deh kalo gitu. Nanti gw nyusul aja ya", balas Putra seraya Nitadan Rika berjalan ke ruangan les mereka.

Sesampainya di ruangan les, Rika dengan jahil menanyakan perilaku Nita ketika bertemu dengan Putra tadi. "Eh Nit, lo kenapa deh tadi pas ketemu Putra? Apa lo suka ya sama dia? Sampe muka lo merah gitu.", tanya Rika kepada Nita. "Iya Rik, sebenarnya gw itu udah suka sama Putra dari kelas 6 SD dulu." jawab Nita jujur. Tiba - tiba Putra masuk ke ruangan itu. "Hei, pada ngomongin apa nih? Serius amat keliatannya.", tanya putra mengagetkan Nita. "Eh, ga kok ngobrol biasa aja Put.", jawab Nita seraya menenangkan dirinya. "Oh gitu ya.", balas Putra. Dan balasan Putran tadi disambut dengan berbunyinya bel tanda dimulainya sesi les.

Bersambung.

Tuesday, December 6, 2011

Galau Time (Part 1)

Nah akhirnya muncul juga post satu ini. Post ini berhubungan dengan post gw yang sebelumnya dengan judul serupa yaitu "Galau". Oke post ini formatnya cerpen. Jadi bersiaplah untuk melihat hal aneh seperti yang lo liat di post cerpen - cerpen gw sebelumnya. Dan lagi semua kesamaan nama, tempat kejadian dan peristiwa hanyalah kebetulan. Karena cerpen ini penuh unsur komedi.

Dan cerita ini berkisah tentang seorang anak laki - laki. Namanya Andri. Andri ini adalah peminat reggae total. Dengan gaya pakaian mirip anak pantai bewrwarna merah kuning hijau. Dengan atribut reggae yang cukup lengkap. Yaitu kalung rasta berbentuk daun pepaya (kalo ga salah), dan terkadang juga membawa gendang kecil yang biasa dibawa oleh para pengamen. Bahkan terkadang orang - orang melihatnya memukul gendang itu sambil mengeluarkan suara poyo berkali - kali. Dan saat ini Andri sedang kuliah di sebuah universitas fakultas seni musik.

Nah sifatnya Andri ini sama dengan orang - orang reggae biasanya. Santai dan mengalir seperti angin. Dan karena sifatnya itulah Andri kerap kali dijauhi oleh para cewek. Tapi dia menganggapnya selalu biasa. Sampai suatu hari ada seorang cewek yang mendapatkan perhatiannya. Namanya Lia, seorang cewek yang satu universitas sama Andri. 

Ya dilihat dari penampilannya memang menarik. Dengan muka yang mirip dengan anggota SNSD dan juga badan tinggi semampai dengan tambahan kacamata yang membuatnya semakin kawaii (imut). Juga dengan fashion yang paling up to date. Karena Lia merupakan trendsetter di universitas itu. Dia juga sering terlihat memakai headset yang sering dipake DJ Bars and Clubs.

Namun Lia ini berbanding terbalik sifatnya dengan Andri. Karena, jika Andri orangya santai, Lia adalah cewek terpanik di Universitas. Dia sering terlihat bolak - balik keluar masuk kampus sambil bawa beberapa tumpukan buku. Walapun itu udah masa skripsi ataupun belum. Entah dia mau balikin buku ke perpustakaan atau apa.

Nah awal pertemuan mereka itu terjadi ketika mereka saling bertabrakan di lorong kampus. Ya karena kebiasaan mereka masing - masing. Andri saat itu pake kacamata hitam sambil berputar - putar memukul gendang dan menyanyikan lagu reggae (walaupun suaranya pas - pasan kayak gw). Dan Lia dengan tumpukan buku di tangannnya berlari sambil mendengarkan lagu di headsetnya. Namun sebelum tabrakan itu terjadi udah banyak orang yang teriak. 

Tapi emang dasarnya mereka berdua seharusnya udah konsultasi ke dokter THT mereka pun tidak mendengarnya. Maka tabrakan itu terjadi. Dan ada sebuah saat dramatis di kejadian tabrakan itu. Andri melupakan gendangnya yang terjatuh dan membantu memungut buku Lia. Sampai tangan mereka berdua berpegangan dan mata mereka saling bertemu.

Dan saat itu pula Andri merasakan sesuatu di hatinya. Dan alhamdulillah Lia juga tersipu malu ketika matanya bertemu dengan mata Andri. Dan telah tertanam benih - benih cinta di hati mereka berdua.

Bersambung ke Part 2