Monday, June 9, 2014

Brotherzone


Gue sebagai seorang remaja cowok yang lagi kuliah, sampe saat ini masih berusaha untuk mencari jodoh. Gue nyari mulai dari seumuran gue sampe seumuran adek terakhir gue. Namun, seperti judul posting ini semuanya berakhir dengan masuk ke dalam friendzone. Tapi, akhir - akhir ini ada evolusi baru dari friendzone yaitu brotherzone.


Iya, brotherzone. Zona gelap yang dalam dan jarang ada yang keluar lebih parah dari friendzone. Kemungkinan untuk masuk ke zona ini juga lebih tinggi dari friendzone terutama kalo gebetan atau calon pacar lo itu lebih muda. Contohnya ada gue sendiri. Tanggal 24 Mei kemarinn gue jalan sama Rika ke event yang ada di Blok M. Rika ini temen sekaligus gebetan yang gue kenal dari akun fanbase anime.

Gue janjian ketemu dia langsung di Blok M. Karena saat ini motor gue lagi rusak, maka gue naik angkot sama metro mini ke sana. perjalanannya
 juga mudah. Mulai dari dipalakin preman, sampe hampir dicopet sama abang - abang yang belum gue kenal sebelumnya. Untung kurus kering, kalo berisi gue teriakin deh biar digebukin sopir angkot.

Singkat cerita, gue udah sampe di blok m. Sepanjang mata memandang yang gue liat adalah cewek - cewek dengan muka yang bikin diabetes dan bapak - bapak atau mas - mas dengan muka yang bikin diare. Gue nungguin di blok M lumayan lama. Alhasil gue keliling sendirian, mirip bayi singa laut yang kehilangan induknya. Oh iya, selain 2 tipe manusia yang gue liat tadi, ada banyak stand - stand makanan jepang juga. Gue jadi laper. Tapi, Rika dateng dengan make cosplay Haruhi. Ngeliat itu, gue harus nahan mimisan.

Dia pun ngehampirin gue.

"Kakak udah lama nungguin di sini", tanya dia.
"Engga, baru setengah jam. Tadi sambil keliling  sekitar sini kok jadi ga kerasa", jawab gue.
"Ya ampun, kenapa rajin banget sih kak?"
"Kan sekalian nyari makanan yang enak."
"Hee, dasar. Kakak udah makan apa aja tadi?"
"Ga banyak lah intinya." (Sebelum ketemu Rika, gue udah makan takoyaki, yakisoba, anpan, sama dorayaki. Jadi ini masih sedikit bagi gue.)
"Yang bener?"
"Iya bener." (Gue boong)
"Ya udah, keliling yuk?"
"Iya"

Kita langsung keliling lagi. Lebih mirip sama orang yang ilang tapi dengan penuh gaya. Yang pertama kali Rika kunjungin adalah ke kuil berisi ada bedug raksasa mirip sama yang dipake Enel dari One Piece tapi lebih gede lagi. Karena penasaran, gue search nama benda yang lebih cocok dipake di mesjid daripada festival jepang itu. Untuk benda sesangar itu namanya "Taiko" sejenis alat perkusi tradisional yang dipake oleh bangsa jepang untuk keperluan khusus seperti festival seperti sekarang ini dan juga acara pengusiran setan atau semacamnya. SemenjakCo gue baca tentang hal itu, gue jadi ngerti kenapa diletakin di dalem kuil, untuk ngusir orang semacem gue.
ler
Sehabis itu kita lanjut buat ngeliat cosplay di sana. Ternyata lebih banyak kaum yang mirip Rika daripada yang mirip kayak gue di sana. Dari yang gue liat di sana ada yang cosplay jadi Loli (cosplay yang menampilkan cewek imut) jadi Maid dan Butler (Cosplay yang jadi semacam pelayan resmi. Ada versi lain dari Maid cosplay, yaitu Moe Maid Cosplay. Kalo Moe Maid cosplay tampilannya lebih bikin mimisan dari maid biasa.), selain itu ada banyak cosplay Anime dan Tokusatsu Jepang. Favorit gue, Kamen Rider Kuuga sama Kiva kalo ga salah. Gue cuma bisa melongok ngeliatin mereka di sana. Sedangkan Rika... bisa ditebak.

Dia langsung pose bareng sama cosplayers itu. Mulai dari gaya sok imut kayak cherrybelle bareng loli ada juga yang sok kuat sama Kamen Rider dan terakhir yang paling absurd itu pose "aku rapopo" bareng Maid. Selama mereka pose - pose gitu gue cuma jadi kameramen dan sesekali ikutan dan akhirnya gue hapus sendiri karena terlalu mengerikan pas gue ikutan foto dan ya sampe sekarang masih ada banyak temen gue yang minta foto - foto Rika pas di sana tapi engga gue ga kasih karena gue tau mau dipake buat apa.

Abis foto - foto yang ngebuat gue hampir kehabisan darah itu, kita lanjut ke bagian makan - makannya. Karena gue udah makan tadi, gue ngebiarin Rika mau makan apa.

"Kak, beli Takoyaki aja yuk?"
"Yakin kamu mau beli takoyaki? Nanti kalo tentakelnya hidup lagi gimana hayoo?"
"Ihh.. kak. Ga usah nakutin deh. Lagipula aku udah sering makan kok dan ga pernah ada tentakel yang hidup lagi di dalem perut aku."
(Beberapa bulan lalu temen gue nyobain gurita mentah. Beberapa hari setelah dia nyoba, ususnya harus dioperasi karena gurita yang ada di dalem perutnya hidup lagi.)
"Ya udah deh, aku udah ingetin loh ya Rika."
"Heeh, ayo udah cepetan."

Beberapa saat kemudian gue sampe di salah satu kedai takoyaki yang ada di sana. Rika mesen yang isi 10 gurita semua gue mesen yang isi 10 juga tapi yang isinya kepiting.

"Kak, kok beli yang kepiting sih? Itu namanya bukan Takoyaki dong, tapi Kaniyaki."
"Biarin, daripada tentakelnya hidup lagi diperutku."
"Ihh... Kak. Kan aku udah bilang jangan nakutin. Nanti aku sumpelin pake takoyaki terus biarin deh tentakelnya hidup beneran di perutnya  kakak."
"Hahaha, iya maaf. Terus enaknya kita mesen apaan ya buat minumnya?"
"Gokiburi aja gimana kak?" (Gokiburi itu es campur dalam bahasa jepang.)
"Boleh, kalo ga salah aku liat di deket sana deh tadi."

Beberapa kedai yang dilewatin dan bola - bola kepiting yang gue makan kemudian...

"Nah, kakak mau yang rasa apa? Aku yang strawberry sama melon ga boleh yang sama loh ya...'
"Ya udah, aku vanilla sama coklat deh."
"Hii kok gitu sih rasanya, jadi item putih kan? Emang enak?"
"Enak aja sih menurut aku, sesuain sama warna kulit juga. Aku kan belang - belang imut kayak panda."
"Dih, panda? Kakak mah lebih mirip sama zebra kegedean badan. Hahaha."
*Hening*

Setelah Gokiburi jadi, dia ngajakin pulang. Kebetulan karena udah malem dan festivalnya mau tutup juga.
"Kak, aku pulang dulu ya."
"Ha? Eh tunggu dulu Rika."
"Kenapa kak?"
"Kamu masih single kan?"
"Engga, aku jomblo."
"Sama aja sih, tapi yang penting kamu jomblo kan?"
"Iya, kenapa kak?"
"Err... kamu ga punya type cowok yang kamu sukain gitu atau apa kek."
*Hening*
Lalu dia jawab...
"Kak, aku udah nganggep kakak itu kakak kandung aku sendiri. Lagipula jadi aneh kan kalo kita pacaran? Aku juga lebih seneng kita kayak gini aja, sering main bareng.  Aku takutnya kalo udah pacaran nanti terus putus, kita ga bisa ketemu lagi."

*JLEB*
"O..oh ya udah kamu jadi pulang kan?"
"Kak, ga kenapa - kenapa kan?"
"Iya ga apa - apa. Beneran deh. Kapan kita jalan - jalan lagi?"
"Hmm.. nanti aku kabarin lagi deh ya kak."

Lalu kita pulang ke rumah masing - masing dan itu pengalaman Brotherzoned pertama gue.


1 comment:

  1. Numpang komen, cewenya dominator gan, sejak awal jg tdk ada ketegasan, coba kalo ditegasin, cuma ada 2 pilihan, menjauh atau jadian walo bagaimanapun masih lebih bagus dari pada makan ati

    ReplyDelete