Thursday, November 24, 2011

Pulang Cepet (part 3)

Pas lanjutan pelajaran ekonomi kegiatan kbm normal - normal aja. Tapi ya seperti biasa ada beberapa yang terpojok di marahin oleh guru ekonomi. Dan ya guru ekonomi memang manusia yang memiliki emosi yang sangat manusiawi dan lemah lembut walaupun kalo lagi marah. Tetapi namanya juga manusia terkadang ada manusia di belakang gw di suruh keluar dari kelas karena sakin ributnya. Ya kembali ke waktu tadi. Pelajaran pun berjalan dengan lancar karena tidaka adanya interupsi seperti yang tejadi di acara debat.

Dan singkat cerita bel isoma pun berbunyi. Dan karena bel sekolah gw lumayan dramatis, saat itu belnya adalah fur elise. Lagu yang pernah di singgung di anime ghost in school. Dan well saat isoma di mulai keganasan di kelas pun juga di mulai karena katanya sehabis isoma akan ada setengah jam pelajaran kemudian pulang. Ya sama seperti cewe - cewe pas di midnight sale. Dan kemungkinan saat itu kebrutalan anak - anak kelas gw sama dengan obral 75%. Jadi ya memang sudah sangat ganas. Hampir sama seperti serigala yang sudah tidak makan selama 3 hari (alasan tipikal seorang pengemis) dan melihat mangsanya yaitu seekor kambing muda sudah di depan mata.


Nah karena saat itu pelajaran sosiologi. Salah satu pelajaran yang sulit bagi gw karena banyaknya hapalan, menjadi pelajaran terakhir hari itu. Dan memang banyak kelasan gw yang udah mulai males. Dan terlihat juga banyak yang tertidur. Pemandangan tipikal di kelas gw ini. Terutama para pria. Karena ya mereka rela bangun malem - malem untuk nonton pertandingan bola. Dan pertandingan bola itu menentukan nasib mereka pagi harinya di sekolah. Karena sebuah harga diri yang didapatkan jika tim favorit mereka menang. Dan kehilangan harga diri jika kalah. Pernah ya entah kapan itu MU kalah sama Manchester City. Dan salah satu temen gw mari saja kiat sebut oam yang fans setia MU diolok - olok oleh pendukung tim lawannya yaitu Manchester City. Dan bukan aja temen - temen sekelas guru soiologi juga me-reuse berita pagi hari itu.


Well kembali ke dalam kelas. Detik - detik sebelum pulang pun mulai berjalan. Sampai terdengarlah sebuah pengumuman, "mohon maaf tehadap bapak dan ibu yang mengajar di kelas. Karena sehubungan minggu ini adalah minggu pgri. Maka akan diadakan acara bersih - bersih kelas. Dimohon untuk ketua kelas masing - masing untuk mengambil peralatannya di TU" begitulah pengumuman yang terdengar. Maka dengan seketika semua murid di dalam kelas dengan sangat kompaknya berteriak "WOOO!!!" dan jika saja teriakan mereka itu di lembutkan pasti satu sekolah ini sudah menjadi choir group massal.

Dan ya karena pengumuman tadi pun tingkat kebrutalan semua warga kelas gw meningkat.

Ada yang menggorok meja dengan pisau. Ada yang menggebrak meja dengan tangan seperti soto gebrak. Dan yang palin melodramatis adalah salah satu temen gw. Dia menitikkan air mata dengan anggunnya. Sama seperti di drama romeo and juliet. Ketika juliet menemukan romeo telah mati sehingga juliet ingin menyusulnya dengan meminum racun. Ehem, kembali dari daya imajinasi gw. Maka sang ketua kelas kembali ke kelas dengan membawa peralatan kebersihan. Dan bel pun sekali lagi terdengar. Dan seperti para pembantu di rumah orang kaya eropa. Kami sekelas membersihkan kelas. Dari menyapu sampai mengepel (ya emang apalagi?). Dan ketika selesai kami pun masih menunggu. Karena pagar sekolah masih tertutup kami pun merasa seperti tahanan yang ingin meloloskan diri dari penjara.

Sampai satu jam kemudian gerbang sekolah terbuka. Dan ya sama seperti para napi yang berhasil merobohkan gerbang. Semua murid satu sekolah berhamburan keluar. Disertai dengan suara knalpot yang 11-12 sama knalpot harley. Kami pun merasa bebas. Menghirup udara bebas dengan lega. Untuk pulang dengan nyaman ke rumah.

Demikianlah salah satu skenario pihak sekolah yang menerangkan untuk pulang cepet. Tapi dalam kenyataannya pulang seperti biasa. Dan gw ga tau apa yang akan terjadi jika murid sekolah gw ini ditahan terlalu lama. Skenario terburuk adalah terjadinya kudeta seperti di libya. Dan itulah salah satu hari absurd ang masuk ke memori gw yang udah absurd, abstrak, dan spotan ini. Apa lagi yang akan terjadi besok? Let's see it soon.

The End

No comments:

Post a Comment